17 Februari 2013, Minggu.
Sekarang hujan. Seperti biasanya. Rintik
hujan memaksaku untuk bangun dari hibernasi ku setelah permasalahan pasca rabu
kemarin.pasca kejadian memalukan itu, aku lebih sering menyendiri, menutup
diri. Mengurung diriku ditempat senyap, gelap, dan tentunya hanya ada aku
disana. Atau, jika aku dapat meloloskan diri dari rumah, aku biasa pergi
kesuatu tempat yang juga sunyi, penuh dengan hamparan air yang membentang, dan
duduk diam menghirup udara bebas ; bebas dari semua permasalahan ‘sementara’.
Terkadang
terpikir oleh ku untuk mengakhiri hidupku saat itu juga. Dengan begitu tentu
tidak akan ada lagi permasalahan dihidup mereka yang berada disekelilingku.
PASTI ! dan ‘TENTU SAJA’. Hanya, aku merasa ditahan oleh sesuatu hal. Sesuatu yang
menyuruhku untuk tetap hidup, dan maju menghadapi permasalahan ini.
‘MUNGKIN
ITU’ yang membuat ku hingga detik ini
masih bertahan di dunia fana ini, tidak hilang dan masih berani menampakkan
wajah hina ku disini.
Aku
heran, dalam senyap aku berkata dan bahkan aku berkomitmen untuk berani
menghadapi permasalahan yang aku sendiri penciptanya. Tapi, dalam keramaian aku ‘CIUT’. Keberanian ku
lebur begitu saja. Aku seakan lumpuh, dan aku bisu ! Aku melimpahkan semua
masalah ku kepada orang-orang yang berada didekatku. Aku membuat mereka
terbebani oleh permasalahan ku, yang seharusnya aku sendiri yang dibebani. Tapi
JUJUR, aku sungguh tak ingin begitu..
Aku
ingin, amat teramat ingin masalah ini selesai ditangan ku. Cukup hanya ditangan
ku saja. Tanpa campur tangan mereka. Tapi tangan ku terasa begitu sangat kaku
dan ringkih untuk menggenggam masalah ini.
Aku
sendiri tidak mengerti kenapa aku tidak dapat berbuat apa-apa untuk masalah ku
sendiri,’sedangkan’ untuk permaasalahan ‘orang’ aku bisa berbuat banyak,
menangani, memberi solusi, dan menguatkan mereka hingga akhirnya permasalahan
itu usai.
Mengapa
dengan permasalahan ku sendiri ‘TIDAK’? Mengapa ?? Jangankan untuk
menyelesaikan nya, untuk melihat permasalahan ini saja aku sama sekali tidak
sanggup! :’(
Tubuh
ku seakan renyuh olehnya. Aku menjelma menjadi sosok yang begitu rapuh, aku tak
mampu melakukan apapun ! Bak ‘ABU’ yang telah terbakar habis ; hitam, ringan,
terombang ambing, dan tentu saja tidak dianggap ada ! Aku jatuh bersama butiran
pasir yang terinjak dibawah kaki kaki mereka :’( . Dan sekali lagi aku
tanyakan, MENGAPA ?
Aku
amat teramat sangat ingin membantah ! Aku juga ingin menunjukkan pada mereka
BAHWA AKU BUKAN SEPERTI APA YANG MEREKA KATAKAN tentang ku. Aku tidak sehina
yang mereka bilang !
Ingin
rasanya aku berlari , berlari ketengah lapangan, menanti hujanturun dengan
derasnya . dan aku ikut lebur bersama hujan, menyatu dengan tanah. Biarlah noda
rintik hujan itu yang melunturkan noda hitam yang berserakan dihidupku. Biarkan
angin yang membersihkan nama jelek ku. Dan biarkan Sang Khaliq
membekap ku dengan hangat ..
Deras hujan perlahan kan menenang, mengurangi tiap bulir air matanya. Langit pun kini tidak
lagi berduka, dan hujan pun berakhir, seiring dengan berakhirnya perjalanan semu
ku ini..
Posting Komentar
Thanks udah dibaca. jangan lupa yah, tinggalin komentar nya disini buat kenang-kenangan di blog aku ;)