Kematian

                 Waktu tak akan pernah berhenti dan mundur kembali.Detik waktu kan terus bergenting kekanan , terus memutar mengelilingi lingkaran angka meninggalkan kenangan hari. Semua akan terasa begitu cepat jika kita menikmati desiran jam pasir dengan tersenyum. Jam pasir itu akan habis, dan semua akan berakhir. Seperti isyarat bahwa tubuh tak lagi kokoh . Setiap senyum tak pernah abadi. Setiap kulit tak pernah selalu kencang. Setiap tulang tak pernah selalu kuat. Dan setiap jantung akan sampai pada titik lelah nya. 

Ada saat dimana semua kan berhenti menciptakan luka dan duka, memberikan penyesalan, meninggalkan kenangan. 

Pada realitasnya,

-semua itu tak pernah abadi-.

Diawal kelahiran seorang bayi, para orangtua akan menyambut mereka dengan tangis haru, menandakan kebahagiaan mereka karena kehadiran anggota baru di keluarga mereka. Dan disaatnya nanti,bayi itu akan tumbuh dan mereka ulang kejadian seperti saat pertama ia dilahirkan kedunia ini. 

 Dimana kehadirannya disambut tangis haru kebahagiaan, dan disaat itu kepergiannya pun diwarnai tangis haru kepiluan .

Setiap bayi kan dewasa,setiap kedatangan kan disambut kepergian. Dan setiap manusia kan bertemu dengan -kematian-